INTERNET PENDIDIKAN Untuk Indonesia Lebih Baik

#TantanganGurusiana #InternetPendidikan #MediaGuru #Indosat

Sementara sekelompok kecil individu berpikiran konservatif tetap skeptis tentang penggunaan teknologi di kelas, manfaatnya jelas. Komputer, tablet, HP dan perangkat pintar lainnya perlahan telah menggantikan buku pelajaran. Maka sebagai guru, kita pun tidak boleh ketinggalan. Siswa jaman now lebih terpacu belajar bila bertemu dengan guru jaman now juga.

Hal ini saya alami sendiri saat saya menggunakan aplikasi yang bernama Plickers. Saya berbagi tentang satu aplikasi ini dahulu ya, berhubung artikelnya juga tidak dapat terlalu panjang. Plickers adalah aplikasi gratis untuk iOS dan Android. Aplikasi ini dapat digunakan di ponsel dan tablet. Kebetulan saya adalah pembina OSN Kimia SMA. Dan aplikasi ini sangat membantu saya apalagi saat pelatihan masih di tingkat pra-propinsi dimana jumlah siswa di tahap ini masih 100 orang. Saya sangat ingin mengetahui materi apa yang masih sulit bagi para siswa. Plickers adalah alat penilaian formatif luar biasa yang menyediakan data kinerja akademik dalam sekejap. Alat penilaian ini memungkinkan guru untuk mengumpulkan data penilaian formatif di tempat tanpa perlu meminta siswa menggunakan perangkat atau kertas dan pensil.

Sehingga sangat tepat apa yang ditulis dalam Plickers.com:

"Ini memberi siswa kesempatan untuk berpartisipasi dan terlibat dalam belajar tanpa merasa sadar diri." Plickers adalah alat pengumpulan data yang bermanfaat bagi guru dan menyenangkan bagi siswa.

Tiap siswa akan diberikan sebuah kode unik berbeda sehingga mereka tidak bisa saling mencontek. Yang tinggal guru lakukan adalah menampilkan soal di layar, dan siswa tinggal mengangkat jawaban yang mereka pilih. Guru akan memindai kartu kartu secara simultan melalui lensa kamera smartphone-nya, dan seketika itu juga apakah jawaban siswa betul atau tidak akan terpampang di layar depan kelas. Merekam jawaban seluruh kelas hanya membutuhkan beberapa detik, dan kartunya dapat dipindai dari hampir setiap sudut ruangan. Kode unik untuk setiap kartu dapat dibaca dengan cepat dari jarak lebih dari 9 meter, namun siswa tidak dapat dengan mudah melihat jawaban siswa lain, karena pilihan hurufnya berukuran font 12 poin. (Untuk hal ini saya akui bahwa saya meminjam HP seorang siswa yang lebih canggih dari milik saya :) karena respon HP pribadi saya tidak secepat HP mahal jaman now hehehe….)

Dan wow….luar biasa tanggapan yang saya terima dari kelas pelatihan saya. Mereka menjadi semangat mengerjakan soal demi soal, seakan pelajaran yang saat itu saya berikan adalah suatu permainan yang baru dan mengasyikkan buat mereka. Proses belajar mengajar jadi lebih efektif dan menyenangkan. Saya tidak lagi menemukan siswa mengantuk di kelas. Dan tujuan lain saya juga tercapai,…. saya langsung dapat mengetahui materi mana yang harus saya siapkan lebih untuk jenjang berikutnya saat mereka lanjut ke pelatihan propinsi.

Bagi saya saat ini internet adalah suatu keharusan dalam pendidikan. Tak ada wifi, saya akan gunakan dari HP. Butuh menayangkan sesuatu di kelas namun tak tersedia proyektor LCD, dengan adanya koneksi dari HP, tinggal sambungkan saja….dan yes, layar HP kita sudah terpampang di depan kelas. Sebuah speaker bluetooth selalu siap di tas. The show must go on….yang seru dan menarik tentunya.

Kartu Plickers yang unik dan berbeda untuk setiap siswa.

Valeria Sonata, S.Si., M.M., M.Th. lahir 22 Mei 1977 di Jakarta. Guru kimia SMA ini menyelesaikan pendidikan S-1 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1999. Meraih gelar Magister Manajemen di universitas yang sama tahun 2002. Mengajar kimia SMA sejak tahun 2005 hingga sekarang. Tahun 2016 meraih gelar Master Teologia, dan sekarang masih melanjutkan studi S-3 nya di Sekolah Tinggi Teologi Injii Indonesia. Saat ini menjadi pengurus di GPL DKI Jakarta. Penulis dapat dihubungi di 085714703996 (HP dan WA) atau melalui email [email protected].